Pelangi...
Sebut saja ia Pelangi
Yang datang ketika hujan,
Dengan penuh warna warni kehidupan
Warna yang menyejukkan hati ketika melihatnya
Begitu indah warna yang ia pancarkan
Sehingga aku terbuai dengan keindahan yang ia berikan
Aku terhanyut dengan warna warninya
Sungguh warnanya mampu memikat hati ku
Hati yang masih polos ini
Mungkin ia mengira hatiku adalah canvas kosong
Dengan seenakknya dia menaburkan warna warnanya
Di hati yang sungguh masih polos ini
Ia terus melukiskan lukisan indah
Menggoreskan berbagai warna indahnya
Membuat hati polos ini menjadi berwarna
Aku terhanyut dan terbuai dengan tumpahan warnanya...
Namun aku lupa
Ia hanya Pelangi
Yang hadir hanya sekelebat mata
Yang warnanya tidak bisa menetap lama di hati polos ini
Dia hanya Pelangi
Yang datang dengan harapan manis
Lalu pergi semaunya dengan kenyataan pahit
Dia hanya Pelangi,
Yang warnanya mudah pudar terbasuh air hujan
Dan menghilang ketika matahari bersinar
Dia hanya Pelangi...
Keindahannya memang mampu menghipnotisku
Namun aku sadar,
Yang aku butuhkan bukanlah sosok Pelangi
Yang hanya memberikan sekejap keindahan
Yang mampu memberi sekejap senyuman
Yang mampu membuat sekejap kebahagiaan
Aku tidak butuh Pelangi
Aku tersadar,
Aku tidak butuh Pelangi
Biarkanlah ia pergi dengan caranya
Cara yang begitu kejam
Biarkanlah aku bersedih untuk sementara
Mungkin itulah tugas Pelangi
Memberikan kebahagiaan sesaat ketika datang
Meninggalkan luka teramat dalam ketika pergi
Seperti ini memang menyiksa
Tapi ini lebih baik, Tanpanya aku bisa lebih baik
Kepergiannya membantu ku melatih diri
Untuk tidak berharap lagi dengan Pelangi
Sampai Jumpa Pelangi
28 November 2016
Penghujung tahun yang penuh hujan
untukmu PELANGI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai! Apa katamu?